Powered By Blogger

Minggu, 03 April 2011

pemikiran-pemikiran Peter Ablardus

Peter Ablardus

A. Kelahiran
Peter Abelardus lahir di Pallet (Palais), tidak jauh dari Nantes, Perancis, pada tahun 1079. Dia adalah anak tertua dari rumah Breton mulia. Nama aslinya adalah Pierre de Palais. Nama Abaelardus (juga ditulis Abailardus, Abaielardus, dan dalam berbagai cara lain) dikatakan korupsi dari Habelardus, kemudian diganti oleh dirinya sendiri untuk nama panggilan Bajolardus yang ditunjukkan untuknya saat menjadi siswa.
Peter Abelardus adalah seorang filsuf dan teolog yang terkenal pada Abad Pertengahan. Ia dipandang sebagai pendiri skolastisisme bersama dengan Anselmus dari Canterbury.
Petrus Abelard dan Heloise, ada pada abad ke12, Perancis. Di puncak karir dan kemahsyurannya Abelard hanya berusia tiga puluh lima tahun. Abelard adalah Teolog dan dosen yang ketika itu merupakan guru dari Heloise . Heloise adalah keponakan dari salah satu canon (clergyman) di Notre Dame bernama Fulbert (sementara orang bilang bahwa Fulbert sebenarnya adalah bapak dari Heloise). Abelard sangat mencintai Heloise muridnya yang baru tujuh belas tahun waktu itu
gambar : Abelard dan Heloise.

Fulbert begitu possessive dengan Heloise dan begitu marah dengan Abelard setelah mengetahui hubungan mereka. Heloise jadi hamil dan Abelard harus menyembunyikan kekasihnya dikampung halaman Abelard di Britanny. Heloise melahirkan anak laki laki bernama Astralabe (penghormatan untuk astronomer yang menemukan letak bintang-bintang).
Abelard menawarkan untuk mengawini Heloise asalkan perkawinan mereka tetap dirahasiakan demi menjaga reputasinya Diam-diam mereka menikah.
Selang beberapa waktu, Fulbert mulai mengingkari perjanjian nya dengan Abelard, dan dia menyebarkan kabar tentang perkawinan mereka. Abelard merespon tindakan Fulbert dengan memindahkan Heloise ke convent (biara).
Fulbert mencurigai (dan ini bukan tanpa alasan) bahwa Abelard bermaksud menyingkirkan Heloise dengan menjadikan Heloise seorang biarawati demi menyelamatkan nama baiknya. Fulbert yang sangat marah, mengirim pembantunya dan beberapa temannya untuk mendobrak pondokan Abelard. Mereka memotong bagian tubuhku dengan mana aku telah melakukan kesalahan yang membuat mereka marah, kata Abelard. Seperti halnya Origen, karena dikebiri mereka tak bisa diangkat jadi pendeta.
Abelard terus menulis dan kembali mengajar, takdirnya telah tersurat. Dia menjalani public debate dengan Bernard of Clarveaux, seorang tokoh kuat dari Cistercians. Debat ini berubah jadi pengadilan buat Abelard dimana pernyataan pernyataan Bernard menyebabkan pandangan theologies Abelard dilaknati dan dianggap heresy oleh pope (1140). Buku buku Abelard dibakar dan pengikutnya dikucilkan. Abelard dikurung di biara dalam kesunyian yang bisu tak berkesudahan. Sahabat dan pengayom Abelard, Peter the Venerable, memindahkan Abelard ke biara di Chalon-sur-Saone dimana Abelard meninggal delapan bulan kemudian. Ia meninggal pada tanggal 21 April 1142.

B. Pendidikan
Dalam perjalanannya, akhirnya membawa Ablard`s ke Paris ketika usianya masih remaja. Dia bersekolah di sekolah Katerdral besar Notre-Dames de Paris. Peter Ablardus belajar kepada seorang filsuf Nominalis yang bernama Roscellinus, dan juga kepada William dari Champeaux yang merupakan seorang filsuf Realisme. Abalardus tidak mengikuti salah satu posisi yang dianut gurunya, melainkan mengembangkan ajarannya sendiri yang dinamakan konseptualisme.



C. Pokok-pokok Pikiran
Salah satu pemikiran Abelardus yang terkenal di bidang etika adalah tentang kemurnian sikap batin. Disamping itu dia juga berfikir bahwa peranan akal dapat menundukan iman, iman harus mau didahului oleh akal. Berfikir itu berada di luar iman. (di luar kepercayan). Oleh sebab itu berfikir merupakan sesuatu yang berdiri sendiri. Peter Ablardus menberikan status yang tinggi kepada penalaran dari pada iman.
D. Gagasan Peter Ablardus
Dalam tulisannya yang berjudul "Kenalillah Dirimu Sendiri" (dalam bahasa Latin Scito te ipsum), yang ditulis pada tahun 1130, ia mengajarkan bahwa suatu tindakan lahiriah selalu bersifat netral. Yang membuat suatu tindakan bermoral atau tidak adalah maksud atau sikap batin dari orang tersebut. Maksudnya, apakah batin orang tersebut menyetujui tindakan yang diambil itu. Oleh karena itu, suatu hal yang dianggap tidak pantas, belum dapat dinilai baik atau buruk. Bila batin orang itu di dalam batinnya menyetujui atau mengiyakan sesuatu yang tidak pantas itu, maka barulah itu dianggap dosa.
Eropa membuka kembali kebebasan berikir yang dipelopori oleh Peter Ablardus. Ia menginginkan kebebasan berfikir dengan membalik diktum agustinus-Anselmus Credo ut Intelligo ut credom (saya paham supaya saya percaya)
E. Teori Peter Ablardus
Semasa hidupnya Peter Ablardus termasuk orang yang dikenal sebagai konseptualisme dan sarjana yang dikenal dalam sastra romantik, sekaligus sebagai rasionalistik.
Peter Abalardus memberikan alasan bahwa berpikir itu berada di luar iman. Karena itu berpikir merupakan sesuatu yang berdiri sendiri. Hal ini sesuai dengan metode dialektika yang tanpa ragu-ragu ditunjukkan dalam teologi, yaitu bahwa teologi harus memberikan tempat bagi semua bukti-bukti. Dengan demikian, dalam teologi itu iman hampir kehilangan tempat. Ia mencontohkan, seperti ajaran Trinitas juga berdasarkan pada bukti-bukti, termasuk bukti dalam wahyu Tuhan.

F. Mamfaat Teorinya bagi Kehidupan Dewasa ini
Adapun mamfaat dari teori Peter Ablardus adalah terbebasnya pemikiran-pemikiran yang dahulunya cenderung terbelenggu oleh ajaran gereja menjadi bebas dalam berfikir. Teknologi dan ilmu pengetahuan yang dapat kita pelajari sekarang ini adalah tidak lain dari akibat kebebasan berfikir. Manusia bebas dalam menggunakan penalarannya dalam berfikir.

1 komentar:

  1. Maaf saya mau tanya.. sumbernya tulisan ini dari mana ya?? Ini sangat penting terima kasih..

    BalasHapus