Powered By Blogger

Minggu, 20 Maret 2011

Teori-teori Belajar

Teori-teori Belajar

Teori merupakan seperangkat azas yang tersusun tentang kejadian-kejadian tertentu dalam dunia nyata.
Ada 4 fungsi umum teori yang juga brlaku bagi teori belajar, yaitu :
1. berguna sebagai kerangka kerja untuk melakukan penelitian.
2. memberikan suatu kerangka kerja bagi pengorganisasian butir-butir informasi tertentu.
3. mengunkapkan kekompleksan peristiwa yang kelihatannya sederhana.
4. mengorganisasian kembali pengalaman yang sebelumnya.

A. Teori Belajar Diskriptif dan Preskriktif

Teori belajar adalah deskriptif karena tujuan utamanya menjelaskan proses belajar, sedangkan teori pembelajaran adalah persepektif karena tujuan utamanya adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal .

B. Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran

Menurut teori behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Menurut teori ini yang terpenting adalah masukan atau input yang berupa keluaran atau stimulus dan output yang berupa respon. Faktor lain yang juga dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan. Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respon.
Tokoh-tokoh aliran behavioristik adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin, Guthren, dan skinner. Berikut akan dijelaskan teori
 Skinner
Skinner dalam teorinya operan conditioning menjelaskan tentang belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progesif . hasil dari belajar adalah respon yang baru (tingkah laku). Perancangan pembelajaran untuk belajar yang kompleks adalah merancang urutan stimulus-respons kompleks. Isi pokok dalam merancang pembelajaran adalah pemindahan kendalo stimulus, waktu penguatan; menghindari hukuman.
Tokoh-tokoh aliran behavioristik lainnya adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin, dan Guthren.

C, Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajarannya
a. Pengertian Belajar Menurut Teori Kognitif.
Teori kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajarnya. Perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik yaitu suatu proses yang didasarkan mekanisme biologis sistem syaraf.
b. Teori Perkembangan Piaget
Menurut Pieget integensi individu tmbuh dan berkembang melalu interaksi dengan lingkungan. Ada 4 faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, yaitu lingkungan fisik, kematangan, lingkungan sosial, faktor ekuebilitas.
Pieget membagi tahap-tahap perkembangan kognitif menjadi empat yaitu :
a. Tahap sensorimotor (umur 0-2 tahun)
b. Tahap preoperasional (umur 2-7/8 tahun)
c. Tahap operasional konkret (umur 7 atau 8-11 atau 12 tahun)
d. Tahap operational formal (umur 11/12-18 tahun)

c. Teori Belajar Menurut Bruner
Dalam memandang proses belajar Bruner menekankan adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang. Proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalaui contoh-contoh yang iya jumpai dalam kehidupan
d. Teori belajar bermakna Ausubel
Belajar seharusnya merupakan asimilasi yang bermakna bagi siswa. materi yang dipelajari diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang dimiliki siswa dalam bentuk struktur kognitif.

D. Teori Belajar Konstruktivisme dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Menurut pendekatan konstruktivistik, pengetahuan bukanlah kumpulan fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan suatu konstruksi kognitif seseorang terhadap objek, pengalaman, maupun lingkungan. Pengetahuan adalah ebagai suatu bentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman baru.
Manusia dapat mengetahui sesuatu dengan menggunakan inderanya. Melalui interaksinya dengan objek dan lingkungan.semaki banyak seseorang berinteraksi dengan objek lingkungan, pengetahuan, dan pemahamannya akan objek dan lingkungan tersebut akan meningkat dan lebih lebih rinci.
Pandangan konstruktivisme mengemukakan bahwa lingkungan belajar angat mendukung munculnya berbagai pandangan dan interprestasi terhadap realitas, konstruktisi pengetahuan, serta aktivitas-aktivitas lain yang didasarkan pada pengalaman.
Bentuk-bentuk evaluasi konstruktivistik dapat diarahkan pada tugas-tugas autentik, mengkonstruksi pngetahuan yang menggambarkan poses berfikir yang lebih tinggi.

E. Teori Belajar Humanistik
Menurut teori belajar humanistik, proses belajar harus di mulai dab ditunjukkan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Teori humanistik berpendapat bahwa teori belajar apapun dapat dimamfaatkan, asal tujuannya dapat memanusiakan manusia. Proses beajar dianggap berhasil jika siswa telah memahami lingkungannya dan diri sendiri.
Dalam prakteknya teori humanistik ini cenderung mengarahkan siswa untuk befikir induktif, , memetingkan pengalaman, serta membutuk keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar.
Adapun tokoh penganut aliran humanistik diantaranya adalah ;
a. Kolb dengan konsepnya tentang empat tahap dalam belajar, yaitu pengalaman konkret, pengaaman aktif dan reflektif, konseptualisasi, dan eksprimentasi aktif.
b. Honey dan momford menggolongkan siswa menjadi 4,yaitu aktivis, reflektor,teoris dan fragmatis.
c. Hubernas membedakan macam atau tipe belajar yaitu;belajar teknes, belajar praktis, dan blajar emansipatoris.
d. Bloom dan Krathwohl dengan tiga kawasan tujuan belajar yaitu; kognitif, psikomotor, dan efektif.



F. Teori Belajar Sibernetik (pengolahan informasi)
Menurut teori Sibernetik belajar adalah pengolahan informasi. Asumsi lain dari teori Sibernik adalah bahwa tidak ada satu proses belajarpun yang ideal untuk segala situasi, dan cocok untuk semua siswa. sebab cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi.
Belajar adalah proses informasi dari lingkungan diubah bentuknya menjadi strktur kognitif. Teori ini lebih mementingkan sistem informasi dari pesan atau materi yanh dipelajari. Bagaimana proses belajar akan berlangsung sangat ditentukan oleh sistem informasi dari pesan tersebut.
Pusat perhatian pokok studi adalah cara bagaimana manusia mempersepsi, mengorganisasi, mengingat sejumlah besar informasi yang diterima setiap hari dari lingkungan sekitar.
Teori ini dikembangkan oleh para penganutnya, antara lain seperti pendekatan-pendekatan yang berorientasi pada pemprosesan informasi yang dikembangkan oleh Gage dan Berliner, Biehliner dan Snowman, Baine, serta Tennyon..
Proses pengolahan informasi dalam ingatan dimulai dari proses penyandian informasi (encoding), diikuti engan penyimpanan informasi (storage), dan diakhiri dengan pengungkapan kembali informasi-informasi yang telah disimpan dalam ingatan (retrieval)
Aplikasi teori pengolahan informasi dalam pembelajaran antara lain dirumuskan dalam teori Gagne dan Briggs yang mempreskipsikan adanya :
1. Kapasitas belajar
2. Peristiwa pembelajaran
3. Pengorganisasan/ urutan pembelajaran.

G. Teori Belajar Revolusi-Sosialkultural

Berdasarkan teori Vygotsky maka dalam kegiatan pembelajaran anak memperoleh kesempatan yang luas untuk mengembangkan Zona dan perkembangan proximalnya atau potensi melalui belajar dan berkembang. Menurut Vygotsky jalan pikiran seseorang harus dimengerti dari latar sosial-budaya dan sejarahnya. Artinya untuk memahami pikiran seseorang bukan dengan cara menelusuri apa yang dibalik otaknya dan pada kelemahan jiwanya, melainkan dari asal usul tindakan sadarnya, dan interaksi sosial yang dilatari oleh sejarah hidupnya.
a. Hukum genetik tentang perkembangan
manurut Vygotsky setiap kemampuan seseorang akan tumbuh dan berkembang melewati dua tataran, yaitu tataran sosial tempat orang-orang menbentuk lingkungan sosialnya, dan tataran psikologis di dalam diri orang yang bersangkutan

b. Zona perkembangan proksimal
Menurut Vygotsky perkembangan kemampuan seseorang dapat dbedakan kedalam dua tingkat yaitu tingkat perkembangan aktual dan tingkat g potensial. Tingkat perkembangan akual tampak dari kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas atau memecahkan berbagai masalah secara secara mandiri. Sedangkan tingkat perkembangan potensial tampak pada kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas dan memecahkan masalah ketika di bawah bimbingan orang dewasa atau ketika berklaborasi dengan teman sebaya yang lebih kompeten.

c. Mediasi
Menurut Vygostky, kunci utama untuk memahami poses-proses sosial dan psikologis adalah tanda-tanda atau lambing-lambang yang berfungsi sebagai mediator. Ada dua jenis mediasi :
a. Metakognitif adalah penggunaan alat-alat semiotic yang bertujuan untuk melakukan regulasi diri, melaukan self-regulation, self-planning , self-monitoring, self-checking, dan self-evaluating.
b. Kognitif adalah penggunaan alat-alat kognitif untk memecahkan masalah yang berkaitan dengan pengetahuan tertentu.



































Daftar Pustaka
Sulistyorini. 2009. Evaluasi Pendidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Teras

Budianingsih, Asri. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Rineka Cifta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar